![]() |
| pengacara-berikan-argumen-penutup-dalam-sidang-dugaan-pemerkosaan-derrick-rose |
Dalam rangkaian persidangan, Rose dan dua teman lain dituntut 21 juta dolar AS (sekitar Rp 278 miliar) atas tuduhan pemerkosaan terhadap mantan kekasihnya. Uniknya, dalam persidangan yang kesemuanya berkulit putih (enam wanita dan dua pria) pemberian izin atau “consent” menjadi isu utama bagi para juri.
Dalam persidangan Derrick Rose, para tertuduh sebenarnya telah mengenal dan berteman sejak masih kecil saat di Chicago, dan mereka telah membantah tuduhan adanya perkosaan. Derrick dan temannya mengungkapkan jika wanita yang mengaku sebagai korban perkosaan ini dengan secara sukarela untuk berhubungan intim. Bahkan si wanita yang mengaku korban perkosaan ini yang justru menginisiasi aksi itu.
Sementara itu, pengacara korban, Waukeen McCoy, mengungkap jika kliennya bukanlah wanita yang hanya semata ingin uang. Dalam argumen penutupan sidang tersebut, pengacara korban juga menambahkan bahwa kliennya hanya mencari pertanggung jawaban dan tak meminta sejumlah uang. McCoy menyebut Rose dan para tertuduh punya penyimpangan seksual dan bahkan tertawa dalam perjalanan pulang sesudah kejadian itu.
Berbanding terbalik, dalam persidangan Derrick Rose pengacara Derrick serta temannya mengatakan bahwa tuduhan pemerkosaan yang dilontarkan adalah sebuah kebohongan dan coba mengelabui para juri dengan air mata.
[>> Lihat : Hasil Pramusim NBA 2016 <<]
Pengacara tergugat bersikeras si wanita marah karena Rose memutuskannya setelah dia bersedia berhubungan intim dengan dia dan dua teman kecilnya. Michael Monico, pengacara Rose, berkata si wanita tidak punya bukti dirinya diperkosa.
Selain itu, dalam persidangan Derrick Rose, Monico juga mengungkapkan bahwa korban justru tak punya bukti karena wanita itu berbohong dengan berkata dirinya terlalu mabuk untuk mengingat apa pun dan berusaha mengelabui para juri dengan air matanya, alih-alih memberikan bukti.
Namun, saat persidangan Derrick Rose, pengacara si wanita menyebut pihak tertuduh “mempermalukan secara cabul” kliennya dengan berkata bohong perihal perilaku kliennya pada malam itu. Dia mengatakan si wanita dalam keadaan tidak sadar dan tidak bisa memberikan izin untuk berhubungan intim.
[>> Lihat Juga : Turnamen Perbasi Cup 2016 <<]
Sementara pada hari yang sama, Selasa (19/10), pelatih Knicks Jeff Hornaceck mengatakan kepada para reporter bahwa Rose kemungkinan tampil di tim inti dalam laga pembuka musim pada Selasa pekan depan, sepanjang dia pulang ke New York untuk berlatih pekan ini.

Comments
Post a Comment